Resonansi takdir
melukis pecahan katca kecil
memantulkan kilau katca
berpendar sayup alih bersayap
frekuensi sama
pecahan katca mengombak kecil
pecahan kata
pecahan kaca…
kaca pecahan
pecahan kata…
koma…
pagi datang kan?
pagi datangkan…
pecahan katca kecil
terpencil
pemaksaan
ya. pemaksaan rasa bahasa. mencoreng tinta sastra. Tapi itu harta kata saya. terima kasih.
Pemaksaan pemikiranmu, bukan rasa bahasa.
ya, memaksakan pemikiran yang tak bisa dipikirkan banyak orang. lebih tepatnya pemaksaan ungkapan. salam sastra. sepertinya anda mr. puisi.
dalam sastra bukan lagi tentang kata kan…
tapi bagaimana mengatur rasa dan nalar. memang ini puisi terburuk saya dalam mengungkap suatu ‘hal’